Ayah Memang Tak Menyusuimu, Namun Tiap Tetes Keringat Ayah Menjadi Air Susu Yang Membesarkanmu
Terkadang kita menganggap bahwa ayah kita adalah sosok yang selalu tegar dan tak pernah menangis. Sosok yang tidak pernah bersedih bahkan tak mungkin bersedih. Tapi apakah memang benar anggapan seperti itu? Mungkin ibu lebih kerap menelpon tiap hari hanya untuk menanyakan keadaanku, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku? Sejak bayi, ibukulah yang lebih kerap menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang lelah ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, meski beliau tak bertanya langsung kepadaku karena saking lelahnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku. Saat aku sakit panas, ayah kerap membentakku “Sudah diberitahu, Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis didepan ibu. Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang sebenarnya sangat cemas dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku. Ketika aku remaja,